Minggu, 06 Desember 2009

Quantum learning

Quantum adalah sebuah istilah dalam pelajaran IPA (science) yang kurang lebih berarti lompatan atau percepatan, jadi pengertian quantum learning dimaksudkan agar pembelajaran berjalan secara cepat tetapi dengan cara-cara yang menyenangkan, dalam artian peserta didik belajar dibuat nyaman dalam lingkungan belajar dan cara belajar yang sesuai dengan keadaan peserta didik.
Dalam quantum learning, terdapat beberapa aspek yang dapat membantu pembelajaran, yaitu : teknik hapalan, sikap positif, motivasi, cara belajar, lingkungan belajar, baca cepat, catatan efektif, dan cara menulis yang baik.
Bersikap Positif. Sikap positif sangat penting dalam membantu peserta didik belajar. Satu hal yang kita tanamkan dalam pikiran kita, adalah bahwa kekuatan pikiran kita memiliki kekuatan tak terbatas, kita memiliki kapasitas otak yang sama dengan Einstein, jadi setiap orang memiliki potensi yang kurang lebih sama. Jangan membatasi otak kita sendiri dengan mengatakan hal-hal yang negatif, seperti ”saya tidak bisa, saya tidak pintar” dst. Otak kita itu bukan untuk di cap pintar atau tidak, tetapi apakah akan kita gunakan atau kita abaikan dan hanya menjadikan otak sebagai salah satu ”aksesoris” tubuh belaka.
Rekor Prestasi. Belajar, seharusnya merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan (dalam artian bermakna dan berguna dalam jangka panjang), tetapi sejak kecil kita selalu menanggap belajar menakutkan, terutama ketika kita menginjak bangku sekolah. Hal ini disebabkan karena kehidupan sehari-hari, kita cenderung mendapat komentar dari orang lain, entah dari guru atau dari teman sejawat. Komentar ada dua jenis, yang negatif dan positif. Dalam sehari, seorang anak menerima 460 komentar negatif dan hanya 73 komentar positif.
Macam-Macam Kecerdasan. Dalam sistem pendidikan di Indonesia, orang-orang cenderung fokus pada yang kurang, bukan fokus pada yang bisa dan yang baik, contohnya ketika seorang murid lebih pandai di bidang akuntansi, tetapi mendapat nilai jelek di matematik, sang guru cenderung memberinya pelajaran ekstra pada matematika, sehingga mata pelajaran yang semestinya dikuasi sang anak akhirnya terbengkalai.
Quantum Learning : Otak. Otak manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu bertahan (survival), emosi, dan berpikir logis. Otak tumbuh karena adanya stimulus yang berupa kontak dengan lingkungan sekitarnya. Otak yang dipakai berpikir oleh manusia dibagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri cenderung berpikir logis, sekuensial, logis, linear, rasional, konvergen/vertikal. Sedang otak kanan cenderung berpikir acak, tidak teratur (fokus yang berpindah-pindah), intuitif, holistik, dan divergen/lateral.
Cara Belajar. Belajar aktif yaitu cara belajar dimana kita belajar apa saja dari setiap situasi, memanfaatkan apa yang kita pelajari untuk keuntungan kita, proaktif (prefentif) lebih dari inisiatif (korektif), bersandar pada kehidupan belajar itu lebih berinteraksi dengan kehidupan
Manfaat Belajar. Belajar bermanfaat untuk mendapat pengetahuan yang lebih luas, yang akan mengakibatkan pilihan yang lebih banyak, dan akhirnya akan menjadi kekuatan pribadi (percaya diri). Apresiasi menjadi hal penting dalam belajar, karena dengan mengapresiasi diri sendiri, maka kita belajar untuk menghargai orang lain. Apresiasi pada diri sendiri memberikan perasaan keberhasilan, kesempurnaan, kepercayaan diri, dan motivasi untuk langkah berikutnya.
Menata Lingkungan Belajar. Lingkungan belajar yaitu : perabotan, pencahayaan, musik, alat bantu visual, penempatan, temperatur, tanaman, kenyamanan, suasana hati.
Pentingnya Musik dalam Belajar. Dengan adanya musik dalam belajar, denyut nadi dan tekanan darah kita turun, gelombang otak lambat, otot-otot rileks.
Gaya Belajar. Tiap orang memiliki gaya belajar sendiri-sendiri, kita harus menemukan gaya belajar yang terbaik untuk diri kita sendiri, cara menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang menurut kita paling ”enak” kita lakukan.
Modalitas Belajar. Hal ini dimiliki oleh tiap-tiap individu, dengan cara visual (melihat) auditorial (mendengarkan) maupun dengan cara kinestetik (gerakan)
Membuat Peta Pikiran. Peta pikiran bermanfaat untuk: fleksibilitas, memusatkan perhatian, meningkatkan pemahaman, menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar