Sabtu, 02 Januari 2010

Perencanaan Peserta Didik

Konsep Dasar Perencanaan Peserta Didik : perencanaan merupakan kegiatan pertama dalam hal manajerial, begitu pula dalam Manajemen Peserta Didik. Dalam perencanaan, hal yang harus diperhatikan adalah penetapan tujuan. Setelah menetapkan tujuan, maka untuk mengatur hal-hal selanjutnya akan lebih mudah. Setelah menetapkan tujuan, biasanya akan diikuti penentuan standar, metode, strategi dan hal-hal teknis lainnya. Dalam perencanaan peserta didik, khususnya dalam mengelola sebuah sekolah, ada faktor-faktor yang harus dipenuhi, yaitu :

Faktor Internal :
  • Finansial. Kegiatan sekolah haruslah menyesuaikan dengan kondisi keuangan sekolah agar tidak terjadi tumpang-tindih/
  • Human Recources Assessment. Penilaian terhadap kemampuan SDM yang ada.
  • Marketing Audit. Melakukan pengecekan terhadap keuangan dan efektifitas pemasaran.
  • Operation Analysis. Kegiatan analisis operasional perencanaan, mulai dari rekrutmen hingga pembiayaan dan dievaluasi apa yang masih kurang memenuhi target.
  • Other Internal Recources. Contohnya : MIS (Management Information System) dan RD (Recources and Development)

Faktor Eksternal
  • Industri dan Market (kondisi pasar dan psikologi pasar), dalam arti, membangun sekolah sesuai dengan target konsumen, apakah masyarakat bawah atau golongan menengah ke atas
  • Kompetitor (pesaing), kita harus melihat saingan-saingan(sekolah lain) yang ada, sehingga kita bisa menetapkan beberapa hal sesuai standar yang ada di daerah itu, seperti SPP, kualitas bangunan,
  • Political dan regulatitory (kebijakan / aturan / UU), ketika kita mendirikan sebuah sekolah, kita harus tahu terlebih dahulu kebijakan/aturan pemerintah yang ada, yang berkaitan dengan pendidikan, jangan sampai menyalahi undang-undang dan akhirnya bermasalah dengan hukum
  • Sosial (Kondisi masyarakat yang ada), ketika kita mendirikan sebuah sekolah, lihat juga lingkungan sekitar, apakah kita membangun sekolah yang tepat untuk keadaan masyarakat sekitar? contohnya, jangan membangun sekolah mewah ditengah daerah miskin
  • Human Recources (SDM), ketika kita membangun sekolah, hal yang harus kita perhatikan adalah bagaimana mencari SDM yang tepat untuk sekolah ini?bagaimana mengelola SDM tersebut?
  • Macro Economic (ekonomi makro), yaitu terkait dengan rata-rata penghasilan masyarakat pelanggan, contohnya mengenai kemampuan masyarakat untuk membayar iuran sekolah
  • Technological (Operational/management based technology) sebuah sekolah tidak boleh tertinggal teknologinya, karena merupakan aset penting yang dimiliki oleh sebuah sekolah
Dalam perencanaan peserta didik, yang direncanakan tidak saja proses masuknya siswa di sekolah tersebut, melainkan juga ketika siswa tersebut akan keluar dari sekolah tersebut. Artinya, perencanaan peserta didik mencakup kegiatan perencanaan mulai dari rekrutmen siswa baru, seleksi siswa, penempatan siswa baru, masa orientasi siswa, pengadaan kegiatan ekstrakurikuler dan fasilitas Bimbingan dan Konseling, dan fasilitas layanan lainnya, hingga ke pemberhentian siswa karena mutasi atau kelulusan ataupun karena drop-out.

Maka dari itu, merencanakan peserta didik membutuhkan berbagai muatan. Diantaranya adalah strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, standar.

Paradigma baru Manajemen Pendidikan

Paradigma baru Manajemen Pendidikan. dalam paradigma pendidikan di Indonesia, para manajer pendidikan diharapkan dapat membenahi/membawa angin segar pada sistem pendidikan di Indonesia


Di dalam paradigma baru ini, terdapat beberapa aspek yang perlu kita cermati. Pertama adalah trend yang terjadi di masa kini dan yang akan terjadi di masa depan. Orang-orang di masa sekarang mempunyai paradigm baru memandang hidup, tidak hanya memandang pendidikan, tetapi juga kehidupan secara menyeluruh. Sehingga kalau kita ingin berhasil di dalam hidup ini, kita pun harus sejalan dengan trend-trend tersebut.

Trend-trend yang disebutkan dalam materi ini diantaranya adalah :Kompetitif, transparansi, spesialisasi, profesionalisme, dinamis, dan kemampuan untuk beradaptasi (adaptif)

Keseluruhan dari trend-trend tersebut merupakan harapan masyarakat kepada kita, khususnya, sebagai calon manajer pendidikan. Sehingga kalau kita mengikuti trend-trend tersebut, maka pekerjaanlah yang akan mencari kita, bukan kita yang mencari pekerjaan.

Selain itu, ada yang namanya tuntutan. Sebagai calon manajer pendidikan, kita dituntut untuk memiliki kompetensi-kompetensi yang memadai. Dalam materi ini, dijabarkan apa saja yang menjadi tuntutan kompetensi SDM, yaitu :

Pengetahuan/Wawasan Global

  • Konseptual Yang Integratif dan Aplikatif
  • Orientasi Pada Solusi,Inovasi dan Kreatifitas
  • Nilai-Nilai Universal (Lintas Budaya)

Keterampilan Global, meliputi :
  • Komunikasi Multi Budaya (setidaknya menguasai Bahasa Inggris, bahasa pergaulan internasional)
  • Pemanfaatan Teknologi informasi (mengerti bagaimana memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya demi kepentingan pengetahuan)
  • Pengembangan Intelektual+ Emosional+ Adversity Skill (melatih diri agar seimbang di ketiga kecerdasan tersebut)

Sikap / Perilaku

  • Dinamis dan Fleksibel
  • Inisiatif dan Proaktif
  • Inovatif dan Kreatif
  • Mandiri

Tuntutan-tuntutan tersebut ada untuk kita penuhi dan akan membuat kita menjadi SDM yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. makna-makna penting seputar belajar-pembelajaran, kehidupan dan pengembangan diri. Diantaranya dikatakan bahwa; ‘Sukses dilihat bukan hanya dari nilai raport atau ijazah, tetapi juga dari karya/prestasi yang kita buat.’ Maksud dari kalimat ini adalah bahwa kita jangan menyombongkan nilai raport kita yang selalu bagus atau banyaknya ijazah yang kita terima, kita baru bisa membanggakan diri kita saat kita sudah bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi sekitar kita. Karena seperti pepatah mengatakan, ‘Sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain.’

Kreatifitas

(whatever one believes to be true either is true or becomes true in one's mind) (John Lilly, the centre of the cyclone)


Konsep dasar kreatifitas : kreatifitas merupakan sebuah kemampuan untuk menciptakan atau berkreasi (Olson). Kreatifitas juga merupakan proses menghasilkan sesuatu yang baru, baik gagasan maupun objek dalam bentuk baru atau susunan baru. Kreatifitas juga dapat berbentuk keterampilan untuk menemukan sesuatu yang baru, memandang subjek dari perspektif yang baru dan membentuk kombinasi yang baru dari 2 atau lebih konsep

Pola dasar berpikir kreatif : Imajinasi Data Evaluasi Aksi (IDEA). Ciri-ciri individu kreatif yaitu: bebas dalam kreatif, penuh daya imajinasi, curiousity (penuh rasa ingin tahu), suka pengalaman baru, penuh dengan inisiatif (tidak dipaksa tapi dikondisikan menjadi kreatif), bebas dalam berpendapat, punya minat luas, percaya diri, kritis/tidak mudah menerima, suka mengambil resiko, senang tugas yang majemuk dan terdapat keterkaitan, ulet, tidak pembosan.

Penyebab rendahnya kreatifitas : terdapat beberapa penyebab rendahnya kreatifitas pada seseorang, hal ini bisa disebabkan oleh diri orang itu sendiri maupun adanya rangsangan negatif dari luar. Beberapa penyebabnya antara lain : terlalu menekankan pada cara berpikir yang konvergen (percaya hanya ada 1 hal yang benar, cara/hal lainnya salah), lalu kurangnya wawasan seseorang sehingga menyebabkan cara berpikir kurang lentur. Ada pula beberapa hal yang dapat melemahkan kreatifitas seseorang, contohnya : rasa takut yang timbul ketika mengubah kebiasaan, rasa takut salah dan ditertawakan, dan tidak memiliki sense/rasa humor yang baik. Padahal kreatifitas dipengaruhi oleh 3 faktor penting, yaitu : lingkungan, keyakinan dan intelek.

sugesti tidak kreatif pada seseorang dapat membuat seseorang benar-benar menjadi tidak kreatif (whatever one believes to be true either is true or becomes true in one's mind) (John Lilly, the centre of the cyclone), padahal setiap orang memiliki Potensi untuk menjadi kreatif. Jadi agar kita bisa menjadi kreatif, pertama-tama kita harus mengenali terlebih dahulu kecerdasan yang kita miliki, bisa berupa : fisik, linguistik, logis, visual, spasial, musikal, naturalis, interpersonal, maupun intrapersonal. Setelah mengetahui kecerdasan yang kita miliki, lalu kita tingkatkan kreatifitas kita melalui cara-cara berikut :
  • Menjadi penjelajah, memiliki pikiran terbuka
  • Mengembangkan pertanyaan
  • Mengembangkan gagasan sebanyak-banyak nya
  • Mengembangkan cara baru untuk melakukan sesuatu
  • Keluar dari zona kenyamanan
  • Gunakan imajinasi : bayangkan bagaimana orang sukses melakukan sesuatu, bayangkan kita bicara dengan orang sukses
  • Mengisi sumber inspirasi (relaksasi).

Disiplin Siswa

Disiplin Siswa (dimana siswa sebagai sasaran) yaitu ketatan dan kepatuhan siswa terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. sementara disiplin sekolah(produk dari sekolah) merupakan aturan yang ditetapkan sekolah yang bertujuan untuk mendisiplinkan peserta didik. Disini, disiplin merupakan aturan yang menetapkan antara mana yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh peserta didik.

Pendisiplinan sekolah (proses disiplin) merupakan sebuah usaha sekolah untuk memelihara prilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berprilaku sesuai norma, peraturan, dan tata tertib yang berlaku. hal ini berkaitan dengan aturan sekolah(school rule) yang biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut : pakaian (seragam), waktu (waktu belajar maupun istirahat), prilaku sosial, dan etika belajar/bekerja (kejujuran dari siswa).

disiplinan sekolah bertujuan untuk memberi dukungan bagi terciptanya prilaku yang tidak menyimpang, serta mendorong siswa untuk berlaku baik dan benar. selain itu, disiplin sekolah juga berguna untuk memahami dan menyesuaikan diri siswa dengan lingkungan sekitar, sehingga siswa dapat hidup dengan kebiasaan yang baik dan bermanfaat.

terdapat beberapa penyebab prilaku disiplin antara lain : guru yang selalu dilihat murid dan dijadikan model, kondisi sekolah yang kurang menyenangkan dan teratur(contohnya jadwal pelajaran), siswa yang biasa disiplin disekolah dan dirumah, kurikulum yang terlalu kaku atau kurang fleksibel sehingga terkesan terlalu dipaksakan.

disini peran guru sangat besar dalam membantu siswa menumbuhkan disiplin, karena dengan disiplin, dapat membantu siswa mengembangkan pola pikirnya, juga meningkatkan standar prilakunya.

Disiplin dipandang penting dalam sebuah sekolah, karena dengan disiplin, timbul rasa hormat peserta didik terhadap otoritas/kewenangan, lalu munculnya upaya untuk menanamkan kerjasama. selain untuk menimbulkan rasa hormat pada orang lain, disiplin juga menekan keinginan peserta didik untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan.


Para ahli menggolonglan disiplin dalam dua bentuk, yaitu : Disiplin preventif (menjaga jangan sampai terjadi ), Disiplin korektif ( memperbaiki apa yang telah terjadi ). Disiplin preventif dilakukan oleh sekolah untuk mencegah perilaku – perilaku menyimpang yang mungkin ditimbulkan oleh peserta didik ketika belajar dan beraktivitas di sekolah. Cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan disiplin preventif adalah dengan memberikan nasihat, pengetahuan, aturan, bimbingan, serta motivasi kepada para peserta didik. Sedangkan disiplin kuratif adalah disiplin yang dilakukan guna memperbaiki sesuatu kesalahan yang telah terjadi dan berusaha menjaga agar tidak terjadi kembali suatu kesalahan yang sama oleh karenanya bentuk tindakan displin kuratif dapat berupa pemberian sanksi dan hukuman ataupun nasihat.

Bentuk Peraturan yang dapat sekolah terapkan : Otoritarian (ketat dan rinci), Permisif (bebas dan boleh melakukan apa saja), Demokrasi (diskusi dan penalaran sekaligus rasional dan epistemologi sekaligus ada penjelasan).