Minggu, 29 November 2009

strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran
Pengertian belajar :
Apa itu belajar? seluruh kehidupan manusia adalah proses belajar, dan belajar itu menjadikan kehidupan manusia lebih baik dan bermanfaat. Mengapa kita membutuhkan belajar? Karena selain menjadikan kehidupan manusia lebih baik dan bermanfaat, juga setiap agama mewajibkan umatnya untuk belajar, terutama kita bangsa indonesia yang ideologinya adalah pancasila, yang mewajibkan kita untuk beragama. Belajar jauh lebih efektif bila dilakukan secara berkelompok (kooperatif learning) dimana terdapat pendidik yang dapat kita jadikan salah satu sumber belajar.

Lantas apa pengertian pembelajaran? Pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajara pada suatu lingkungan, dan merupakan sebuah kegiatan profesional, artinya tidak boleh dilakukan oleh orang sembarangan. Dalam pembelajaran, yang bisa dibilang penentu kesuksesan pembelajaran adalah proses, metode, dan keikhlasan pendidik dalam membimbing peserta didik dalam pembelajaran. Jadi yang dicari adalah pembelajaran kemudahan mendapatkan ilmu, bukan kemudahan mendapatkan nilai, seperti yang kita tahu, ”nilai” berbeda dengan ”ilmu”, ”nilai” hanyalah formalitas yang tertuang dalam kertas, tidak menentukan seberapa dalam ”ilmu” yang dimiliki seseorang.

Saat ini terjadi perubahan paradigma dalam pembelajaran di Indonesia, yang awalnya teacher centered (berorientasi pada guru) menjadi student centered (berorientasi pada siswa), karena inti dari sebuah pendidikan adalah peserta didik. Terjadi perubahan landasan, yang awalnya behavioristik (pembelajaran dimana murid terima saja apa adanya) ke konstruktivistik (pembelajaran dengan cara melihat apa saja yang sudah dimiliki untuk dikonstruksi menjadi sebuah bangunan pengetahuan). Landasan konseptual proses pembelajaran haruslah didsusun secara sistematik dan sistemik, harus jelas sebuah pembelajaran berawal darimana dan berakhir dimana, juga harus bertahap dari a ke b ke c dst. lalu harus terciptanya interaksi yang optimal antara peserta didik, pendidik maupun sumber belajar. yang terakhir adalah suasana yang mendukung proses pembelajaran, suasana yang menyenangkan, menantang, dan memungkinkan berkembangnya prakarsa peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar